Selasa, 16 Desember 2014

Servant Leadership

Judul kali ini mengingatkan saya kepada mantan boss/kakak/sahabat, Pak Budi Darmawan a.k.a Pak BD, my ex Senior Manager. Kenapa? Dalam pekerjaan beliau selalu "meracuni" saya untuk customer oriented walau saya bukan seorang sales dan being a servant leader. Bukan hanya sekedar teori tetapi Beliau mencontohkan, mengaplikasikannya kepada saya sebagai bawahannya. Dengan bahasa dan sikap yang lugas, gaul dan down to earth, saya atau bahkan semua karyawan dapat memahami apa yang Beliau sampaikan. Aahhh jadi kangen sama ex-boss/kakak ku satu ini, kalau manggil aku dari ruangannya entah untuk ngobrol kerjaan atau patungan beli gorengan pasti manggilnya "ddiinnnccceeee....", jadilah sekarang aku lebih terkenal dengan sebutan dince ZzzzzZzzzz

Sejenak kita tinggalkan salah satu real inspirator saya itu ya. Mari kita kupas lebih dalam lagi dan kita mulai dari pilar-pilar dari servant leadership terlebih dahulu (ref. Bruner Corporation)



Jadi apa sih Servant Leadership itu ? Adalah budaya melayani orang-orang yang Anda pimpin; Distribusi kekuasaan dan tanggung jawab untuk memungkinkan karyawan untuk membuat keputusan sendiri; Melihat hal-hal melalui mata orang-orang yang Anda pimpin; Menempatkan diri pada posisi orang lain; dan Menjaga kesejahteraan sesama karyawan dalam pikiran dan sikap.

Servant Leadership bukan hanya praktek - itu adalah budaya memimpin dengan contoh, yang dapat diterapkan baik kehidupan pribadi dan profesional. Dengan merangkul peran seorang servant leader, Anda memilih untuk menegakkan dan mewujudkan Tujuh Pilar Servant Leadership. Anda sendiri yang mencari perubahan, menciptakan hubungan yang otentik, bertahan dengan ketidakcemasan, berinvestasi pada orang yang bisa dimotivasi, dan fokus untuk melakukan sesuatu yang benar untuk dilakukan

Dengan memberdayakan orang/pegawai dan menciptakan lingkungan kerja yang positif, sudah pasti keuntungan dan kesuksesan akan mengikuti.

" True leadership must be for the benefit of the followers, not to enrich the leader " ~ John C.Maxwell

" Leaders don't force people to follow, they invite them on a journey " ~ Michael D.Ruslim

2 komentar:

  1. halo2.. mo ninggalin jejak dolo.. PERTAMAX diamankan...

    btw nanyaa.. tapi suzeh ye itu dipraktekinnyeee... bijimane first step nya di aktual kondisi.. moon fetunzux nye suhuu..

    BalasHapus
  2. susah bro...aku aja perlu 3th memahami sekaligus mempraktekannya bahkan sampai sekarang. First step, lebih banyak mendengar daripada berbicara, bisa banyak belajar dari situ. Being smart, humble, friendly, brave, down to earth to others....selamat mencoba :)

    BalasHapus